SMK Sumedang Gebrak Energi Hijau

Sumedang, BBPPMPV BMTI – Minggu pertama setelah perayaan Idulfitri 1446 H menjadi tonggak penting bagi perkembangan pendidikan vokasi di Kabupaten Sumedang. Sebagai wujud komitmen terhadap integrasi ilmu pengetahuan dan pelestarian lingkungan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., secara resmi membuka Program Studi Teknik Energi Terbarukan (TET) di SMK Muhammadiyah 1 Sumedang (12/04/2025).
Program visioner ini merupakan inisiasi dari BBPPMPV BMTI, yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumedang, sebagai bentuk nyata transformasi pendidikan vokasi yang relevan dengan tantangan zaman, ramah lingkungan, serta berkontribusi dalam menjawab isu global tentang krisis iklim.

Setibanya di lokasi pada pukul 09.00 WIB, Abdul Mu’ti beserta rombongan disambut hangat oleh para siswa Tapak Suci dan pengalungan selendang batik khas Sumedang sebagai simbol penghormatan budaya lokal. Kegiatan dimulai dengan peninjauan langsung ke Laboratorium Teknik Energi Terbarukan, yang sekaligus menjadi simbol dimulainya jurusan baru yang berorientasi pada masa depan energi hijau dan keberlanjutan lingkungan.
Kolaborasi Strategis, Tanda Tangan Nota Kesepahaman
Rangkaian acara kunjungan ini juga mencakup penandatanganan delapan nota kesepahaman yang signifikan. Nota-nota ini memformalkan kemitraan antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumedang dan sektor bisnis, serta membangun kerjasama strategis antara Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA).

Abdul Mu’ti juga menandatangani tiga prasasti monumental yang menjadi simbol penguatan ekosistem pendidikan dan sosial di Sumedang yaitu Gedung Baru SMK Muhammadiyah 1, Gedung IGD Klinik Pratama Aisyiyah, dan Kantor Mentari Business Center.

Pendidikan Vokasi sebagai Khalifah Inovasi

Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan vokasi hari ini harus mampu membentuk generasi penerus bangsa yang tidak hanya kompeten secara teknis, namun juga memiliki kesadaran moral dan spiritual sebagai khalifah di muka bumi. “Pendidikan vokasi harus responsif terhadap dinamika zaman. Program Studi Teknik Energi Terbarukan ini adalah contoh bagaimana sekolah bisa menjadi lokomotif perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” katanya.
Ia menyampaikan apresiasi khusus kepada Kepala BBPPMPV BMTI, Dr. Anwar Sidarta, S.Si., M.Si., yang dinilainya berhasil menerjemahkan nilai-nilai spiritual dalam kerangka ilmiah untuk menciptakan solusi nyata terhadap persoalan lingkungan hidup.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti juga menyampaikan refleksi personal yang berkesan. Beliau mengisahkan pengalamannya membaca sebuah artikel di surat kabar saat menggunakan transportasi MRT di luar negeri, yang membahas ancaman serius dari perubahan iklim. Artikel tersebut memaparkan potensi peningkatan suhu bumi hingga 5 derajat Celsius pada tahun 2100, yang akan berkonsekuensi pada pencairan es kutub dan kenaikan permanen permukaan laut.
“Jika suhu naik dua derajat saja, kenyamanan makhluk hidup akan terganggu. Apa yang kita rasakan hari ini—seperti hujan deras di bulan April—merupakan sinyal bahwa krisis iklim sudah nyata dan harus kita hadapi bersama,” ujarnya penuh keprihatinan.
Pameran Inovasi Energi

Dalam acara kunjungannya ke SMK Muhammadiyah 1 Sumedang, Abdul Mu’ti juga meninjau pameran sepuluh inovasi energi terbarukan hasil karya kolaborasi antara SMK dan mitra industri. Inovasi-inovasi tersebut mencerminkan semangat vokasi hijau dan solusi konkret terhadap isu krisis energi dan lingkungan. Di antaranya adalah solar panel untuk atap rumah, PLTS penerangan jalan umum, motor dan becak listrik, bioetanol dari singkong, biodiesel dari minyak jelantah, pembangkit listrik tenaga angin, dan PLTMH hybrid, sistem hidroponik bertenaga surya, hingga reaktor pengolahan limbah tahu menjadi BBM alternatif. Pameran ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi mampu melahirkan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan siap menjawab tantangan masa depan.
Abdul Mu’ti menyebut upaya ini bukan hanya proyek teknis, melainkan wujud nyata dari ibadah ekologis: merawat bumi sebagai amanah dari Tuhan. “Becak listrik, bioetanol dari singkong, hingga pengolahan minyak jelantah jadi biodiesel, semua ini harus menjadi gerakan besar. Dari SMK, untuk Indonesia, bahkan dunia,” tegasnya.
Sumedang Bergerak, Sekolah Menghijau

Bupati Sumedang, Dr. H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.Pd., turut menyampaikan dukungan dan komitmen Pemerintah Kabupaten terhadap pendidikan vokasi yang selaras dengan pembangunan daerah. “Kami melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Program TET ini sejalan dengan visi Sumedang dalam membangun ketahanan energi lokal berbasis SDM unggul,” ujarnya.
Bupati Dony juga menyambut tantangan dari Abdul Mu’ti untuk mengembangkan transportasi publik ramah lingkungan yang dirancang oleh SMK. Ia berharap tercipta sinergi antara BBPPMPV BMTI, Dirjen Vokasi, dan Pemkab dalam mewujudkan minimal satu kendaraan berbasis energi alternatif hasil karya yang dapat memecah masalah transportasi publik yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan bakar alternatif non fosil.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program TET, Dony berencana menyediakan fasilitas beasiswa bagi siswa serta melibatkan mereka dalam implementasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lingkungan kantor pemerintahan Kabupaten Sumedang. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan inisiatif ini sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten dan berpengetahuan luas dalam bidang Teknik Energi Terbarukan.
Ajak Bijak Energi dan Kembali ke Nilai Kesederhanaan
Abdul Mu’ti menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk mengadopsi pola penggunaan energi yang lebih bertanggung jawab, seperti membudayakan berjalan kaki untuk jarak dekat, memanfaatkan transportasi publik, dan menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan. Beliau menjelaskan bahwa praktik-praktik ini merupakan bagian integral dari proses pendidikan, melatih nilai-nilai kesabaran, kedisiplinan waktu, dan interaksi sosial yang positif. Beliau menyoroti hilangnya kesempatan pembentukan karakter yang signifikan jika anak-anak terus menerus diantar menggunakan kendaraan pribadi.
“Ini adalah bagian dari proses pendidikan. Melatih kesabaran, ketepatan waktu, dan interaksi sosial yang sehat. Jika anak kita terus diantar dengan mobil pribadi, kita kehilangan momen-momen pendidikan karakter yang sangat berharga,” tutur Abdul Mu’ti.
Mengukuhkan Sinergi Pendidikan, Kesehatan, dan Spiritualitas

Kunjungan kerja Abdul Mu’ti ditutup dengan sesi foto bersama seluruh hadirin, dilanjutkan dengan peresmian Klinik Pratama Aisyiyah, dan peletakan batu pertama Masjid Sholahuddin Al-Ayubi, simbol kuat bahwa pendidikan harus mencakup aspek keilmuan, pelayanan kesehatan, dan pembangunan spiritual secara holistik. Rombongan juga melanjutkan kunjungan ke kantor Bupati Sumedang sebagai bagian dari sinergi pemerintahan dan pendidikan.
Harapan dari Laboratorium Hijau
Dengan diresmikannya Program Studi Teknik Energi Terbarukan, SMK Muhammadiyah 1 Sumedang tidak hanya membangun laboratorium dan ruang belajar, tetapi juga menyemai kesadaran ekologis, keberlanjutan, dan kepemimpinan masa depan.
Dari ruang kelas ini, lahir harapan baru. Generasi muda Indonesia yang tak hanya cerdas dan terampil, tapi juga peduli, tangguh, dan siap menjaga bumi sebagai rumah bersama seluruh makhluk hidup.***(Penulis : Doni TP, Editor : Herna).
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
BBPPMPV BMTI Kemendikdasmen
Saluran Informasi dan Pengaduan :
Whatsapp : 082121900022
Telepon : (022) 6652326
Fax : (022) 6654698
Email : bbppmpv.bmti@kemdikbud.go.id
Laman : bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id
Sosial Media Resmi:
Twitter : @bmti_kemenpdm
Facebook/Youtube/Linkedin : BBPPMPV BMTI Kemendikdasmen
Instagram/Tiktok : @bmti.kemendikdasmen
Views: 97