InformasiUmum

Latih Teknisi Muda! BBPPMPV BMTI Gelar Pelatihan

4.2/5 - (6 votes)
Peserta pelatihan melaksanakan periodical service pada mobil

Cimahi, BBPPMPV BMTISuasana semangat dan antusias tampak begitu terasa di lingkungan BBPPMPV BMTI, tempat diselenggarakannya pelatihan Upskilling dan Reskilling Junior Technician Periodical Maintenance bagi guru SMK. Para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul untuk mengikuti program pelatihan yang bertujuan meningkatkan kompetensi teknis dalam pemeliharaan berkala (periodical maintenance).

Pelatihan yang diikuti oleh 16 orang guru SMK ini, tidak hanya menjadi ajang untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga menjadi momen berharga untuk membangun semangat kebersamaan, saling bertukar pengalaman, serta memperluas jejaring profesional. Peserta pelatihan berasal dari berbagai SMK yang ada di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, dan Banten.

Pelatihan Junior Technician Periodical Maintenance pada Program Keahlian Otomotif diawali dengan tahap pembelajaran daring selama 40 Jam Pelajaran (JP) pada 3–8 Maret 2025. Peserta mengikuti sesi ini dari sekolah masing-masing sebelum melanjutkan ke tahap luring yang berlangsung pada 9–16 Maret 2025 dengan durasi 60 JP di BBPPMPV BMTI. Setelah itu, peserta menjalani magang secara mandiri di tempat kerja masing-masing yang telah bekerja sama dengan sekolah asal peserta, dengan total 50 JP.

Inovasi dalam Pelatihan Vokasi

Penanggung Jawab Program Keahlian Otomotif BBPPMPV BMTI, Sutiyono, S.T. menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kelanjutan dari Fase E yang sebelumnya berfokus pada materi dasar-dasar otomotif. Ia menuturkan bahwa dalam pelatihan ini, peserta akan memperdalam keterampilan mereka dalam tiga aspek utama, yaitu:

  1. Melakukan Perawatan Berkala Engine,
  2. Melakukan Perawatan Kelistrikan Body, dan
  3. Melakukan Perawatan Chassis.

Pelatihan mengadopsi metode blended learning, yang mengkombinasikan pembelajaran daring, luring, dan magang. Hal ini merupakan salah satu inovasi dan pendekatan yang diterapkan agar dapat mengembangkan keterampilan guru SMK secara optimal.

“Pelatihan ini dirancang secara sistematis untuk membekali para guru dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri,” ujar Sutiyono, “Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkan keterampilan ini dalam dunia nyata,” katanya.

Dengan metode blended learning, peserta lebih fleksibel dalam menyerap materi sebelum menerapkan praktik secara langsung dalam sesi luring. Sebelum menyelesaikan pelatihan, peserta juga harus melalui tahap pra-assessment yang mencakup perawatan berkala kendaraan pada 10.000 dan 20.000 km. Tahap ini dirancang untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan intensif ini.

Penyampaian Materi oleh Widyaiswara Berpengalaman

Dr. Dani Hidayatullah, M.Pd., yang bertindak sebagai widyaiswara bersama Hendrik Suryono, S.Pd., M.T., menjelaskan bahwa kurikulum pelatihan ini tidak hanya berfokus pada satu bidang spesifik seperti chasis, elektrikal, atau mesin, melainkan dikemas dalam satu paket kompetensi yang mencakup ketiga aspek tersebut. Hal ini bertujuan agar peserta memiliki pemahaman yang lebih menyeluruh tentang berbagai sistem dalam kendaraan.

“Kami tidak ingin peserta hanya menguasai satu bidang saja. Oleh karena itu, kami menyusun materi agar mereka bisa mendapatkan pengalaman yang lebih komprehensif,” tutur Dani. Ia juga memberikan tambahan materi berupa teknik pengecekan sistem rem, spooring, dan balancing, serta engine management system yang sangat penting dalam industri otomotif.

Testimoni Peserta: Ilmu dan Kolaborasi yang Berharga

Peserta pelatihan memberikan testimoni

Alfianto Herakarsono dari SMKS Bina Prestasi Kabupaten Bekasi menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti pelatihan ini. Ia merasa bahwa program ini sangat membantu dalam meningkatkan wawasan dan keterampilan guru dalam bidang otomotif.

“Dengan adanya pelatihan ini, saya bisa mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mendalam. Materi yang diajarkan sangat aplikatif dan dapat langsung saya terapkan dalam pengajaran di kelas, terutama untuk siswa kelas XI dan XII,” ungkapnya.

Sementara itu, Sarif Sampurno dari SMKN Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya juga mengungkapkan kebahagiaannya dapat bergabung dalam pelatihan ini. Ia menilai bahwa kesempatan untuk belajar bersama rekan-rekan dari berbagai sekolah dengan latar belakang otomotif yang berbeda menjadi pengalaman yang sangat berharga.

“Kami semua berasal dari sekolah dengan sistem dan teknologi otomotif yang berbeda-beda. Dengan adanya pelatihan ini, kami bisa saling bertukar ilmu dan pengalaman, sehingga wawasan kami semakin luas,” kata Sarif, ”Setelah pelatihan ini, kami akan melanjutkan dengan program magang mandiri di perusahaan yang telah bekerja sama erat dengan sekolah kami. Program ini melengkapi materi pelatihan dengan pemahaman tentang budaya industri serta alur kerja perbaikan kendaraan mulai dari mobil masuk dengan permasalahan tertentu hingga keluar dalam kondisi prima setelah diservis dengan baik,” tuturnya.

Penutupan Pelatihan dan Penghargaan bagi Peserta Terbaik

Peraih peserta terbaik, Sarif Sampurno

Setelah peserta belajar hampir satu minggu di BBPPMPV BMTI, akhirnya pelatihan resmi ditutup pada Sabtu (15/03/2025) oleh Kepala BBPPMPV BMTI yang diwakili oleh Penanggung Jawab Fastingkom, Ipan Ilmansyah Hidayat, S.E.. Seluruh peserta dinyatakan lulus setelah menjalani rangkaian pelatihan yang intensif. Meskipun berlangsung di bulan Ramadhan, semangat dan antusiasme peserta tetap tinggi hingga akhir sesi.

Peraih Peserta Terbaik pelatihan beserta tim manajemen BBPPMPV BMTI

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pencapaian luar biasa selama pelatihan, BBPPMPV BMTI memberikan penghargaan kepada tiga peserta terbaik. Peringkat ketiga diraih oleh Bapak Tarjuni dengan rata-rata nilai 93,03, sementara posisi kedua ditempati oleh Bapak Eko Yuli Mariyanto dengan rata-rata nilai 93,9. Gelar juara diberikan kepada Bapak Sarif Sampurno yang meraih nilai tertinggi, yaitu 94,3.

Ilmu yang diperoleh selama pelatihan diharapkan dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di sekolah masing-masing serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi industri otomotif di Indonesia. ***(Penulis : Doni TP, Editor : Herna, Erwin).

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
BBPPMPV BMTI Kemendikdasmen

Saluran Informasi dan Pengaduan :
Whatsapp : 082121900022
Telepon : (022) 6652326
Fax : (022) 6654698
Email : bbppmpv.bmti@kemdikbud.go.id
Laman : bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id

Sosial Media Resmi:
Twitter : @bmti_kemenpdm
Facebook/Youtube/Linkedin : BBPPMPV BMTI Kemendikdasmen
Instagram/Tiktok : @bmti.kemendikdasmen

Views: 268