InformasiUmum

Sosialisasi dan Bimtek Tracer Study Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Lulusan SMK

5/5 - (1 vote)
Pemaparan materi oleh narasumber dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DU/DI, Ditjen Pendidikan Vokasi

Cimahi, BBPPMPV BMTI – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia semakin gencar melaksanakan Tracer Study sebagai upaya meningkatkan kualitas lulusan mereka. Tracer Study ini bertujuan untuk melacak jejak karier para alumni, mengevaluasi relevansi pendidikan yang telah diberikan, serta menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah.

Sambutan Ketua Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Pendidikan Vokasi BBPPMPV BMTI, Dr. Yanto Permana, M.Pd.

Betapa pentingnya peran penelusuran lulusan ini, sehingga pemerintah menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 24 Tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Penelusuran Lulusan (Tracer Study) Bagi Sekolah Menengah Kejuruan, sebagai pedoman komprehensif mengenai pelaksanaan tracer study di SMK, mulai dari tujuan, cakupan, metode, hingga pelaporan hasil.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan tingkat partisipasi penelusuran lulusan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui satuan kerja Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Tracer Study Tahun 2024 di Bale Binangkit (28/08/2024). Pesertanya berasal dari internal BBPPMPV BMTI, serta unsur dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Lampung, dan Bengkulu.

Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), yang diwakili oleh Ketua Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi, Dr. Yanto Permana, M.Pd. membuka secara resmi kegiatan ini. Dalam sambutannya, Yanto mengatakan bahwa Tracer Study merupakan salah satu langkah strategis untuk memastikan bahwa lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Melalui Tracer Study, kami dapat memperoleh data yang sangat penting tentang bagaimana lulusan SMK beradaptasi dan berkembang dalam dunia kerja,” ujarnya.

”Kami dapat mengumpulkan data yang sangat berharga mengenai bagaimana lulusan SMK beradaptasi dan berkembang di dunia kerja. Data ini tidak hanya menjadi dasar evaluasi, tetapi juga sebagai pijakan untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum serta metode pengajaran. Kami berkomitmen untuk memastikan penjaminan mutu pendidikan yang mampu telusur dan relevan dengan kebutuhan industri,” kata Yanto.

Peserta Sosialisasi dan Bimtek Tracer Study

Narasumber dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DU/DI, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Dr. Sulistio Mukti Cahyono, S.E., M.B.A., turut memberikan pandangan tentang pentingnya Tracer Study dalam memperkuat hubungan antara SMK dan industri. “Tracer Study bukan hanya alat evaluasi, tetapi juga sarana untuk memperkuat kemitraan dengan dunia usaha, memastikan bahwa lulusan SMK memiliki kompetensi yang benar-benar dibutuhkan oleh industri,” ungkap Sulis.

Tracer Study didefinisikan sebagai survei terukur terhadap lulusan pendidikan vokasi, termasuk lulusan SMK, kursus, pelatihan, serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (PTPPV). Survei ini dilaksanakan untuk memperoleh data yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum serta metode pengajaran di SMK.

Dengan penerapan Tracer Study di berbagai daerah seperti, Jawa Barat, Lampung, dan Bengkulu, diharapkan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan global dan mengurangi angka pengangguran di kalangan generasi muda.

Sesi tanya jawab Sosialisasi dan Bimtek Tracer study

Tracer Study ini juga dapat mengukur keterserapan lulusan dari data lulusan SMK yang sudah bekerja, berwirausaha, maupun yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Data ini mencakup periode yang diperlukan oleh lulusan untuk memperoleh pekerjaan pertama, tingkat pengangguran di antara lulusan, dan jenis pekerjaan yang berhasil mereka dapatkan. Hal ini memungkinkan institusi pendidikan untuk mengevaluasi efektivitas program-program mereka.

Data tentang pendapatan lulusan mencakup informasi mengenai gaji yang diterima oleh lulusan menjadi informasi yang sangat penting untuk memastikan bahwa lulusan diberi imbalan sepadan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP). Evaluasi kompetensi lulusan melibatkan survei kepada pemberi kerja mengenai sejauh mana lulusan SMK memenuhi standar keterampilan yang dibutuhkan, termasuk keterampilan teknis dan non-teknis sesuai dengan tingkat kepuasan lulusan SMK. Studi mobilitas lulusan mencakup analisis frekuensi perpindahan pekerjaan, perubahan posisi atau jabatan di tempat kerja, dan kesiapan lulusan untuk berpindah ke lokasi kerja yang berbeda.***(Penulis : Doni TP, Editor : Herna).

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
BBPPMPV BMTI Kemendikbudristek

Saluran Informasi dan Pengaduan :
Whatsapp : 08112242326
Telepon : (022) 6652326
Fax : (022) 6654698
Email : bbppmpv.bmti@kemdikbud.go.id
Laman : bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id

Sosial Media Resmi:
Twitter : @bmti_kemdikbud
Facebook/Youtube/Linkedin : BBPPMPV BMTI Kemdikbud
Instagram/Tiktok : @bmti.kemdikbud

 

Views: 242