InformasiUmum

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara SMK dengan Industri

Rate this post

Cimahi, BBPPMPV BMTI – Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) memiliki 8 tugas dan fungsi sesuai dengan Permendikbud RI Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Kemendikbud. Salah satunya adalah fungsi pelaksanaan penyelarasan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Selain itu, BBPPMPV BMTI mengemban tugas untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. Salah satu strategi yang diusung adalah program kemitraan yang efektif dan berkelanjutan antara SMK dan industri. Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi tersebut, BBPPMPV BMTI telah memfasilitasi pelaksanaan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara 26 SMK dengan 5 industri di Bale Binangkit (21/05/2024).

Penandatanganan PKS antara SMK di wilayah mitra kerja BBPPMPV BMTI dengan PT BIRU

Ketua pelaksanaan kegiatan ini yaitu Kusmana, yang menjabat pula sebagai Ketua Kelompok Kerja Sama dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)  BBPPMPV BMTI, menyampaikan bahwa upaya strategis ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas link and match, antara SMK dengan industri yang efektif dan berkelanjutan di wilayah mitra kerja BBPPMPV BMTI, sehingga tercipta keselarasan antara kebutuhan industri dengan kompetensi lulusan SMK.

Penyelenggaraan kegiatan penandatanganan PKS/Memorandum of Understanding dan Rencana Kerja antara SMK dengan industri merupakan rangkaian kegiatan dari program fasilitasi kemitraan antara SMK dan industri, di mana sebelumnya BBPPMPV BMTI telah melaksanakan koordinasi dan audiensi kepada SMK dan industri, memfasilitasi pertemuan-pertemuan antara industri dengan SMK untuk saling mengelaborasi potensi masing-masing pihak, serta melaksanakan pendampingan dalam penyusunan naskah PKS, ” tutur Kusmana.

Menurut Kusmana, dalam kegiatan fasiltasi kemitraan ini BBPPMPV BMTI berperan sebagai mediator  antara Industri dan SMK hingga terselenggaranya kegiatan penandatangan naskah PKS  ini, dan sebagai pendamping dalam implementasi kegiatan kemitraan antara SMK dan Industri.

Saryadi, S.T., M.B.A. memberikan sambutan dan mengapresiasi kegiatan penandatanganan PKS/MoU antara SMK dengan industri

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, yang juga merupakan plt. Kepala BBPPMPV BMTI, Saryadi, S.T.,M.B.A. membuka secara resmi kegiatan penandatanganan PKS/MoU antara SMK dengan industri. Dalam sambutannya, Saryadi memberi apresiasi kepada mitra industri atas komitmen dan dukungan mereka terhadap pendidikan vokasi. ”Pendidikan vokasi merupakan penghasil SDM yang diharapkan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri,” ungkapnya.

”Kita dihadapkan dengan adanya keharusan untuk menyelaraskan kebutuhan industri dengan kompetensi lulusan SMK, yang dapat terwujud melalui peningkatan kuantitas dan kualitas link and match, antara SMK dengan industri, yang terjalin secara efektif dan berkelanjutan, ” tutur Saryadi.

”Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan fasilitasi kemitraan dan penyelarasan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), yang dilaksanakan oleh 7 (tujuh) Balai/Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi, diantaranya adalah BBPPMPV BMTI dan BBPPMPV Bisnis & Pariwisata, ” lanjutnya.

Kegiatan penandatanganan PKS/MoU yang berlangsung di Cimahi ini, dihadiri pula oleh Kepala Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta dan Kepala BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata (Bispar), Sabli, S.H., M.H. beserta jajarannya. Mereka turut mendampingi dan menyaksikan penandatanganan PKS antara SMK di wilayah mitra kerja BBPPMPV Bispar dengan industri pasangannya.

Kepala BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Sabli, S.H., M.H. turut memberikan materi dan arahan pada kegiatan penandatanganan PKS antara SMK di wilayah mitra kerjanya dengan industri yang relevan

”Usaha yang telah dilakukan oleh Balai, industri, dan SMK diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia serta mempersiapkan lulusan SMK untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja,” kata Sabli.

Penandatanganan PKS/MoU antara SMK dengan PT Diamond Food Indonesia disaksikan oleh Kepala BBPPMPV Bispar

Setelah penandatangan PKS/MoU dilaksanakan, acara diisi dengan materi sosialisasi platform SIKERMA. Narasumber dari Setditjen Pendidikan Vokasi, Fathurahman, dalam paparannya menyampaikan bahwa ”Sistem Manajemen Kerja Sama (SIKERMA) memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung pendidikan vokasi di Indonesia. Berikut adalah beberapa fungsi utama SIKERMA :

  1. SIKERMA berfungsi sebagai platform untuk memfasilitasi kerjasama antara satuan pendidikan vokasi (seperti SMK, perguruan tinggi vokasi, dan lembaga kursus) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi dan kualitas pendidikan vokasi melalui kolaborasi yang erat dengan industri.
  2. Melalui SIKERMA, satuan pendidikan dan industri dapat bekerja sama untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan industri. Hal ini memastikan bahwa lulusan pendidikan vokasi memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
  3. SIKERMA mengelola data terkait kerja sama yang sudah ada dan yang sedang berjalan antara satuan pendidikan vokasi dan DUDI. Ini termasuk data tentang program kerja sama, pelatihan, dan magang yang membantu dalam memantau dan mengevaluasi efektivitas kerjasama tersebut.
  4. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai referensi bagi satuan pendidikan untuk menemukan dan berhubungan dengan berbagai perusahaan yang bersedia berkolaborasi. Ini memudahkan proses pencarian mitra industri yang tepat sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan pendidikan.

“SIKERMA memainkan peran penting dalam pendataan dan penyajian informasi bahwa pendidikan vokasi di Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan industri, serta mendukung pembangunan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi,” kata Fathur.

Fathurahman, narasumber dari Setditjen Pendidikan Vokasi, menyampaikan materi Sosialisasi Sistem Manajemen Kerja Sama (SIKERMA)
Sesi industri berbagi praktek baik kerja sama dan program unggulan

Di akhir acara, masing-masing industri menyampaikan praktek baik kerja sama serta program keunggulannya masing-masing. Siegfried Novagrada dari PT Diamond Food Indonesia Tbk,  menyampaikan bahwa perusahaannya yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman serta distribusi produk, telah melaksanakan program link and match dengan SMK. Salah satu program unggulannya adalah “Diamond Mengajar”, dengan tema “Become A Global Leader With Strong Communication Skill“. Program ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang kuat pada siswa agar siap menjadi pemimpin global.

Direktur PT Global Powerindo Pratama, Rully Triadi Rahayu, menyampaikan kesiapan perusahaannya yang bergerak di bidang Teknologi Energi Terbarukan (TET) untuk bekerja sama dalam program upskilling dan reskilling guru SMK, sinkronisasi kurikulum, dan PKL bagi siswa. Salah satu program unggulannya adalah pelatihan “Green School Trainer” bagi guru-guru bidang keahlian TET.

Manajer Penjualan dan Pengembangan Bisnis PT BIRU, Ahmad Afandi, mengemukakan visi perusahaannya yang mengarah kepada Pembelajaran Vokasi Berbasis Teknologi. PT BIRU telah berhasil mengelola program pembelajaran industri di sektor pertambangan dengan melibatkan 30 sekolah di berbagai wilayah Indonesia. Dalam implementasinya, perusahaan telah memanfaatkan teknologi pembelajaran seperti Virtual Reality dan Mixed Reality. Tidak hanya dalam sektor pertambangan, PT BIRU juga telah meluaskan jangkauannya ke sektor perhotelan. Upaya yang dilakukan perusahaan ini mencakup pemanfaatan teknologi pembelajaran terkini seperti Virtual Reality dan Mixed Reality dalam menyampaikan materi terkait alat berat dan bidang perhotelan, dengan tujuan mengurangi risiko kecelakaan.

Direktur PT Hexagon Karyatama Indonesia, Maulis Taufik Purwadinata memaparkan bahwa perusahaannya berfokus pada konsultasi bidang teknologi informasi, pemasaran digital, branding, dan konsultan media. Sejauh ini, PT Hexagon telah berupaya menyelaraskan kurikulum dengan standar industri. Program unggulan yang ditawarkan adalah membuat startup yang dikelola SMK dengan pendampingan intensif untuk mengembangkan jiwa kemandirian dalam berwirausaha.

Melalui berbagai program unggulan ini, diharapkan pendidikan vokasi di Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga mendukung pembangunan SDM yang berkualitas tinggi.***(Penulis : Doni TP, Editor : Herna, Kusmana).

Sesi foto bersama dengan SMK dan PT Diamond Food Indonesia
Sesi foto bersama dengan SMK dan PT Hexagon Karyatama Indonesia
Sesi foto bersama dengan SMK, PT Global Powerindo Pratama, dan Kepala BLPT DIY
Sesi foto bersama dengan SMK, PT Diamond Food Indonesia, Kepala BBPPMV Bispar, dan Kepala BLPT DIY
Sesi foto bersama dengan SMK, PT Diamond Food Indonesia, dan Kepala BLPT DIY
Sesi foto bersama dengan SMK, PT Global Powerindo Pratama, dan Kepala BLPT DIY

 

 

 

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
BBPPMPV BMTI Kemendikbudristek

Saluran Informasi dan Pengaduan :
Whatsapp : 08112242326
Telepon : (022) 6652326
Fax : (022) 6654698
Email : bbppmpv.bmti@kemdikbud.go.id
Laman : bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id

Sosial Media Resmi:
Twitter : @bmti_kemdikbud
Facebook/Youtube/Linkedin : BBPPMPV BMTI Kemdikbud
Instagram/Tiktok : @bmti.kemdikbud

Views: 105