MAGANG INDUSTRI SEBAGAI BAGIAN DARI KEGIATAN PENUTUP UPSKILLING DAN RESKILLING TAHAP I
CIMAHI, BBPPMPV BMTI Program pelatihan Upskilling dan Reskilling berstandar industri untuk Guru SMK telah mencapai tahap akhir. Pelatihan yang terdiri dari tiga tahap, yaitu pertama pelatihan tatap muka di BBPPMPV BMTI, kedua Uji Kompetensi, dan ketiga Magang Industri yang diikuti oleh 258 orang dari 16 kelas. Tahapan ketiga, yaitu Magang Industri dilaksanakan secara serentak di Dunia Usaha/Dunia Industri dengan durasi 5 hari dan setara dengan 50 JP, mulai hari senin/4 Maret sampai dengan Jumat/8 Maret 2024. Penutupan magang dilaksanakan pada masing-masing industri dan ditutup langsung oleh perwakilan dari BBPPMPV BMTI yang telah ditugaskan. Salah satu tempat yang menjadi tempat magang guru otomotif adalah Auto 2000 Astra yang berada di jalan Setia Budi Kota Bandung dengan jumlah peserta magang terdiri dari 4 orang, yaitu 1) Ade Adriansyah dari SMKN 5 Bandar Lampung; 2) Ibu Mediatrix Tu’Barat, S.T dari SMKN 1 Penajam Paser Utara Kalimantan Timur; 3) Syaeful Mumin Hidayat, S.Pd dari SMKN 8 Bandung dan 4) Syahrul Muhammad S.T dari SMKN 9 Bandar Lampung yang sebelumnya telah menyelesaikan pelatihan upskilling dan reskilling dengan tema Pemeliharaan Sistem Electronic Fuel Injection (EFI) Kendaraan Ringan dan uji kompetensi.
Sementara itu, ditemui di kantornya, Aji Himawan selaku Kepala Bengkel Auto 2000, mengucapkan terima kasih atas keterlibatan industri dalam program ini. Program Link and Match yang diinisiasi pemerintah menjadi penghubung bagi industri dan sekolah dalam berkolaborasi ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Perkembangan teknologi otomotif yang cepat menuntut perhatian serius dari institusi pendidikan, mengingat industri saat ini telah memasuki era kendaraan listrik, sementara beberapa sekolah masih fokus pada pembelajaran mesin konvensional seperti karburator dan platina. Melalui program magang ini, Toyota memberikan kesempatan bagi para peserta magang untuk mendalami layanan kendaraan ringan, termasuk memahami teknologi EFI pada kendaraan tersebut. Dengan demikian, para guru memiliki kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan ini ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah, Pungkas Aji.
Melengkapi penjelasan dari kepala bengkel sebelumnya, Rukanda, sebagai Foreman mengenalkan sistem Electronic Fuel Injection (EFI) memperlihatkan Global TechStream (GTS), sebuah alat deteksi yang memungkinkan identifikasi masalah pada mobil, terutama pada bagian elektrikal, mesin, atau komponen lainnya dengan akurasi yang baik. Hari berikutnya, para peserta magang diperkenalkan dengan sistem mobil hibrida mulai dari spesifikasi hingga prinsip kerjanya. Rukanda juga menjelaskan bahwa mobil hibrida menggabungkan mesin bensin dan motor listrik untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kinerja. Sistem ini beralih di antara sumber energi tergantung pada kecepatan mobil, dengan seluruh sistem kelistrikan mobil ditenagai oleh baterai motor listrik sehingga menciptakan efisiensi konsumsi bahan bakar yang optimal. Pada tahap High Order Thinking Skill, peserta magang diberikan studi kasus mengenai turbocharger, dengan bimbingan mekanik yang berpengalaman, mereka berhasil memahami penyebab dan penyelesaian masalah ketika turbocharger mengalami kerusakan atau tidak berfungsi.
Rukanda menjelaskan kembali deskripsi pekerjaan kepada setiap peserta secara bergantian, mulai dari tugas dan fungsi di front office, layanan bengkel, hingga manajemen pada bagian wirehouse. Meskipun waktu yang terbatas dan tidak memungkinkan untuk mendalami topik secara menyeluruh, tetapi materi yang didapat pada saat magang menjadi bahan ajar untuk disampaikan kepada siswa TKR di sekolah masing-masing. Sambil menutup penjelasannya Rukanda menginginkan setelah memperoleh pengetahuan dari sini, guru magang akan dapat menggali lebih dalam dan berbagi dengan para ahli di bidang otomotif, sehingga kompetensinya terus terasah. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung pada kemampuan kerja siswa setelah lulus, sehingga mereka siap bekerja dengan kompetensi yang memadai.
Dalam pesan dan kesannya pada acara penutupan Mediatrix, salah seorang guru dari SMKN 1 Pasir Penajam Utara, menyoroti pendekatan berbasis masalah dalam penyelesaian pekerjaan, di mana kendaraan yang datang ke bengkel dengan tanpa keluhan memerlukan servis cepat atau layanan ekspres dengan durasi singkat, sekitar 30 hingga 60 menit. Jika mobil mengalami masalah maka ada pihak yang menangani khusus sesuai dengan spesifikasi keluhan yang disampaikan pelanggan. Pengalaman ini dirasa sangat menarik bagi Mediatrix, khususnya implementasi budaya industri dan manajemen layanan. Pasca pelatihan ini beliau telah menyusun rencana tindak lanjut yang akan dijadikan pedoman di sekolah, termasuk tata letak bengkel, manajemen peralatan, dan alur layanan kendaraan. Proses inilah yang akan diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran, terutama dalam program keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Langkah selanjutnya dalam memperkaya perspektif praktis akan membuat pedoman layanan yang diterapkan melalui metode duplikasi di sekolah, dengan tetap berkonsultasi kepada praktisi dari Auto 2000 jika mengalami kendala. ***(Penulis Doni TP, Editor Erly)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
BBPPMPV BMTI Kemendikbudristek
Saluran Informasi dan Pengaduan :
Whatsapp : 08112242326
Telepon : (022) 6652326
Fax : (022) 6654698
Email : bbppmpv.bmti@kemdikbud.go.id
Laman : bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id
Sosial Media Resmi:
Twitter : @bmti_kemdikbud
Facebook/Youtube/Linkedin : BBPPMPV BMTI Kemdikbud
Instagram/Tiktok : @bmti.kemdikbud
Views: 58