Ujian Kompetensi Skema Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Guru SMK pada Program Upskilling dan Reskilling

Cimahi, BBPPMPV BMTI – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui BBPPMPV BMTI kini sedang menyelenggarakan serangkaian pelatihan pada Program Upskilling dan Reskilling Guru Kejuruan Berstandar Industri angkatan pertama. Program ini berlangsung pada periode 18 Februari s.d. 9 Maret 2024. Ada tiga judul pelatihan yang diadakan oleh program keahlian Teknik Sipil dan Perencanaan (TSP), yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG), Building Information Management (BIM) dalam Pemodelan Arsitektur menggunakan Autodesk Revit, serta Penggunaan Peralatan dan Pengoperasian Mesin Pengerjaan Kayu.
Menurut penanggung jawab program keahlian TSP, Akhmad Syaripudin, S.Si., M.T., pelatihan angkatan I tahun 2024 ini diselenggarakan bagi guru yang mengajar di SMK Pusat Keunggulan (PK). Pelatihan ini dibimbing oleh Widyaiswara BBPPMPV BMTI berpasangan dengan industri terkait.
Pada sesi awal, pelatihan diisi dengan materi dasar atau pondasi yang terdiri dari lima topik, yaitu : Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Perubahan Pola Pikir, Kewirausahaan, Kepemimpinan, dan Pedagogik dengan total durasi 10 JP. Selanjutnya materi berfokus pada materi kejuruan. Akhmad menjelaskan bahwa materi kejuruan yang dibahas dalam pelatihan SIG melibatkan proses pengumpulan data geospasial, pengolahan data, dan penyajian informasi geospasial dalam bentuk peta. Materi lebih detailnya adalah 1) Konsep peta, sistem koordinat, dan proyeksi peta dalam SIG, 2) Konsep dasar SIG, 3) Penggunaan perangkat lunak SIG, 4) Penentuan posisi berbasis satelit, 5) Pengolahan data spasial dan integrasi dengan data non-spasial, 6) Penyajian informasi geospasial, 7) Tata letak peta, 8) Pembangunan basis data geospasial, 9) Pemodelan SIG. 10) Proses analisis spasial, 11) Otomasi SIG, dan 12) Perencanaan dan implementasi pembelajaran SIG sesuai kurikulum yang berlaku. Pemberian materi di atas berlangsung selama 100 jam pelajaran. Pada sesi terakhir pelatihan, peserta akan mengikuti uji kompetensi pada level V sebagai Teknisi SIG.

Uji kompetensi bagi peserta pelatihan, dilakukan pada hari Jumat dan Sabtu (1/3 s.d. 2/3-2024). Pada saat berlangsungnya uji kompetensi, Bapak Dadang Arifin dari PT. JISTECH mengungkapkan bahwa program pelatihan upskilling dan reskilling ini dianggap sangat positif karena mampu menghubungkan kemajuan teknologi dalam industri yang dapat disesuaikan dengan kurikulum pendidikan, terutama dalam pendidikan vokasional. Dadang menjelaskan bahwa materi ujian mencakup dasar-dasar Sistem Informasi Geografis (SIG) hingga analisis yang dijelaskan dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level 5 sebagai Teknisi SIG. Selain itu, Dadang menegaskan pula bahwa fasilitas yang tersedia telah memenuhi standar kualitas, dengan dukungan perangkat lunak (software) dan keras (hardware). Meskipun guru dapat dengan mudah mengakses perangkat lunak secara gratis dari pihak penyedia, kebutuhan akan perangkat keras SIG menuntut sekolah untuk mengalokasikan anggaran lebih besar karena biaya perangkat keras yang tinggi dan keharusan untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi.
Herdi Pebryana Putra, guru dari SMKN 2 Garut, yang ditemui saat uji kompetensi selesai, mengucapkan terima kasih atas kesempatan mengikuti pelatihan SIG. Beberapa tugas yang dilakukannya adalah melakukan penerapan pemetaan data spasial dan non spasial di kawasan Cimahi. Dari data tersebut dibuat sebuah model distribusi penduduk di wilayah Kota Cimahi dan menganalisis data raster kota Cimahi yang digunakan untuk penentuan probabilitas rawan bencana tanah longsor, serta kesesuaian lahan. Hal ini menjadi kontribusi penting bagi pemerintah dalam upaya pencegahan bencana.
Pada uji kompetensi sesi pertama untuk level Teknisi SIG ini, dilakukan pengolahan data untuk pembuatan fitur administratif berdasarkan kecamatan dan analisis topologi serta layouting yang menghasilkan peta distribusi SMK di Kota Cimahi. Bagi guru geologi tambang tersebut, kompetensi yang diajarkan saat ini berada pada tingkat menengah, sehingga memungkinkan guru dengan dasar pengetahuan survey pemetaan dapat mengikuti pelatihan ini dengan lancar, asalkan serius dan tekun dalam mengikuti instruksi pada akhirnya akan menghasilkan sebuah peta digital yang dapat dimanfaatkan oleh lembaga terkait.
Selanjutnya, setelah tahap pelatihan dan uji kompetensi di BBPPMPV BMTI dilalui, peserta wajib melanjutkan program magang industri. Peserta yang lulus akan menjalani magang industri selama 5 hari atau setara dengan 50 jam pelatihan.
Magang ini bertujuan untuk mempelajari budaya industri dan teknologi terkini yang diterapkan oleh industri. Fasilitas yang tidak tersedia di sekolah, baik perangkat lunak maupun keras, dapat digunakan oleh peserta dengan perantara pembimbing dari perusahaan terkait. Untuk lokasi magang yang digunakan pada pelatihan upskilling dan reskilling di program keahlian TSP berjumlah 8 industri, baik swasta maupun BUMN yang menjadi mitra BMTI dalam menjalankan program link and match.
Setelah menyelesaikan rangkaian pelatihan, peserta diharapkan untuk melakukan diseminasi, salah satunya dalam bentuk In House Training (IHT) di sekolahnya. Hal ini merupakan aksi dari program Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sebelumnya telah disusun sebelum pelatihan selesai, sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang pada tahap akhir melibatkan bimbingan bagi individu lainnya dan menjadi indikator keberhasilan program pelatihan yang telah dilakukan.*** (Penulis : Doni TP, Editor : Herna).
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
BBPPMPV BMTI Kemendikbudristek
Saluran Informasi dan Pengaduan :
Whatsapp : 08112242326
Telepon : (022) 6652326
Fax : (022) 6654698
Email : bbppmpv.bmti@kemdikbud.go.id
Laman : bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id
Sosial Media Resmi:
Twitter : @bmti_kemdikbud
Facebook/Youtube/Linkedin : BBPPMPV BMTI Kemdikbud
Instagram/Tiktok : @bmti.kemdikbud
Views: 88