DepartemenInformasiUmum

Keseruan Guru SMK Mengikuti Pelatihan Matematika Terapan di BBPPMPV BMTI

Rate this post
Praktek Welding Simulator di program keahlian Las dan Fabrikasi Logam (Lafalo)

Cimahi, BBPPMPV BMTI – Rangkaian pelatihan program Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri bagi guru kejuruan angkatan I di tahun 2024, serentak dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari di BBPPMPV BMTI. Acara yang dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala BBPPMPV BMTI, Saryadi, S.T., M.B.A. ini terbilang meriah karena dihadiri oleh 298 guru SMK yang tersebar di 15 provinsi. Pelatihan bagi guru SMK terbagi menjadi 18 kelas pada 8 program keahlian yang ada di BBPPMPV BMTI.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala BBPPMPV BMTI mendorong agar para peserta program pelatihan Upskilling dan Reskilling tahun 2024 dapat menjadi teladan dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan budaya kerja industri saat kembali bertugas di sekolah atau instansi masing-masing. Harapannya adalah agar budaya positif di industri, dapat dikembangkan menjadi kebiasaan yang terakumulasi menjadi budaya sekolah. Akhirnya, budaya industri dapat terintegrasi di lingkungan sekolah dan memenuhi standar pelayanan minimal yang dibutuhkan.

Salah satu pelatihan program Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri ini adalah pelatihan Matematika Terapan Berbasis Kejuruan. Menurut penanggung jawab program Manajemen, Kependidikan, dan Sains (MKS), Wahyu Purnama, S.Si., M.Pd., pada awal tahun 2024, program MKS angkatan I terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Matematika Terapan dan kelas Bahasa Inggris Terapan. Pelatihan ini ditujukan bagi para guru matematika dan guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMK Pusat Keunggulan (PK). Sebelumnya, mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris termasuk dalam struktur kurikulum mata pelajaran normatif dan adaptif. Namun, dengan berlakunya Kurikulum Merdeka, kedua mata pelajaran tersebut telah beralih ke kelompok mata pelajaran kejuruan. Hal ini memunculkan kebutuhan akan sinkronisasi mata pelajaran guna peningkatan implementasi kompetensi, terutama dalam konteks budaya industri. Target yang diharapkan adalah agar guru dalam memberikan soal dan pembelajaran tidak hanya terbatas pada aspek teoritis, tetapi juga menunjukkan aplikasi ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan di dunia nyata. Selain itu, budaya industri yang telah menjadi bagian dari soft skill diharapkan dapat dimanfaatkan agar ilmu yang diajarkan di sekolah menjadi lebih holistik.

Pelatihan yang berlangsung mulai tanggal 18 Februari 2024 hingga dua minggu ke depan dipandu oleh Widyaiswara dan Instruktur BBPPMPV BMTI. Program ini mencakup materi dasar yang terdiri dari lima topik, yaitu : Implementasi Kurikulum Merdeka, Perubahan Pola Pikir, Kewirausahaan, Kepemimpinan, Pedagogik, dan English for Public Speaking, dengan total durasi 12 JP. Untuk memastikan partisipan meraih hasil optimal, panitia menyediakan fasilitas pembelajaran daring melalui Learning Management System (LMS) yang dikembangkan oleh tim Pengembang Teknologi Pembelajaran BBPPMPV BMTI. Melalui LMS ini, peserta dapat mengeksplorasi proses pembelajaran Merdeka dari materi, evaluasi diri, hingga tindakan nyata dan penilaian, termasuk kegiatan pasca pelatihan.

Lebih lanjut Wahyu menjelaskan teknis pelaksanaan pelatihan ini. Pada hari ke-3, materi Matematika Terapan disampaikan pada peserta berkaitan dengan program keahlian Las dan Fabrikasi Logam (Lafalo). Adapun materi yang dipelajari mencakup pembelajaran tentang sudut pengelasan, travel speed, serta konsumsi elektroda yang diperlukan selama proses pengelasan pada logam dengan sambungan fillet maupun groove.

Suasana pembelajaran di program keahlian Otomotif

Pada hari ke-4, peserta belajar Matematika Terapan dalam program keahlian Teknik Sipil dan Perencanaan. Materi yang disampaikan adalah geometri, trigonometri, aljabar, deret hitung, dan kecepatan. Di sini, peserta melakukan perhitungan kekuatan rangka dengan menggunakan sudut standar yang telah ditetapkan. Pada hari berikutnya, peserta beralih ke program keahlian Otomotif yang membahas topik seputar kecepatan mobil, termasuk penerapan perhitungan seperti RPM pada Engine. Pada minggu kedua pelatihan, peserta mendapatkan pembelajaran di program keahlian Pemesinan dan peserta belajar tentang Trigonometri dalam konteks perhitungan kecepatan putar mesin bubut dan estimasi waktu yang diperlukan untuk membuat pion catur dari bahan alumunium menggunakan Mesin CNC. Selanjutnya, dilanjutkan ke program keahlian Teknik Energi Terbarukan dan sesi terakhir pada program keahlian Ketenagalistrikan. Dengan total durasi pelatihan 100 jam, pembelajaran ini tidak hanya informatif tetapi juga aplikatif, yang dapat meningkatkan minat peserta dalam mempelajari matematika. Selain itu, guru juga diberikan kesempatan untuk mengunjungi industri guna memperdalam pemahaman terhadap budaya industri.

Suasana pembelajaran di program keahlian Teknik Sipil dan Perencanaan

Ditemui secara terpisah, salah seorang peserta bernama Padmi Herawati Fahmi, guru dari SMKN 1 Cinangka, Provinsi Banten, yang mendapatkan pengalaman pertamanya dalam mengikuti pelatihan upskilling dan reskilling. Melalui pelatihan ini, Padmi memperoleh pemahaman baru terkait penerapan konsep matematika dalam program keahlian yang diajarkan di sekolahnya. Sebelumnya, Padmi mengalami kesulitan saat diminta siswa memberikan contoh penerapan integral dalam kehidupan sehari-hari. Namun, setelah mengikuti pelatihan ini, Padmi mampu menjelaskan bahwa integral dapat digunakan, misalnya, dalam menghitung dimensi crankshaft pada powertrain kendaraan.

Sejalan dengan itu, Nofrianti guru dari SMKN 2 Kaimana Provinsi Papua Barat, menyatakan rasa syukurnya atas diberikannya kesempatan menjadi peserta upskilling dan reskilling dalam pelatihan matematika terapan, yang memberikan pengalaman luar biasa dalam pengembangan materi yang ada. Setelah mengikuti pelatihan ini, Nofrianti berencana untuk berkolaborasi dengan bersama guru kejuruan terutama pada program keahlian otomotif, serta melanjutkan program matrikulasi dalam mata pelajaran matematika dasar, khususnya dalam meningkatkan kemampuan dasar berhitung. Dengan demikian, matematika yang sebelumnya menjadi hambatan diharapkan dapat menjadi mata pelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi para siswa. *** (Penulis : Doni TP, Editor : Herna).

 

 

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
BBPPMPV BMTI Kemendikbudristek

Saluran Informasi dan Pengaduan :
Whatsapp : 08112242326
Telepon : (022) 6652326
Fax : (022) 6654698
Email : bbppmpv.bmti@kemdikbud.go.id
Laman : bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id

Sosial Media Resmi:
Twitter : @bmti_kemdikbud
Facebook/Youtube/Linkedin : BBPPMPV BMTI Kemdikbud
Instagram/Tiktok : @bmti.kemdikbud

Views: 191