InformasiUmum

Menuju Kolaborasi yang Lebih Efektif Melalui Monev Perjanjian Kerja Sama Antara SMK dan Industri

Rate this post

Cimahi, BBPPMPV BMTI – Ratusan SMK tepatnya 166 SMK dan 20 industri menghadiri acara Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Kerja Sama Antara SMK dengan Industri di gedung Bale Pancaniti BBPPMPV BMTI, Jumat (03/11/2023). Ketua Tim Kelompok Kerja Fasilitasi Ekosistem Kemitraan Direktorat Mitras DUDI, Novi Zulkarnain, menjadi salah satu narasumber yang memberikan materi pada acara ini. Selain itu, hadir pula sebagai narasumber yaitu Ketua Tim Kerja Program, Data, dan Evaluasi Direktorat SMK, Meidhi Alkibzi, serta Manager Training Center PT Yogya Presisi Teknikatama Industri, Maria Triwahyuningsih. Narasumber dari PT YPTI ini menyampaikan materi berbagi praktik baik kerja sama yang dilakukan antara SMK dan industri.

Perlu monev yang teratur, untuk memastikan bahwa kerja sama berjalan efektif dan memberi manfaat maksimal

BBPPMPV BMTI sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi  Kemendikbudristek, memiliki salah satu tugas dan fungsi yaitu melaksanakan penyelarasan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Acara monev ini adalah salah satu upaya dalam memenuhi tugas fungsi balai sesuai dengan ketentuan Permendikbud RI Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kerja sama antara SMK dan industri adalah faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan dan mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia kerja. “Untuk memastikan bahwa kerja sama ini berjalan efektif dan memberikan manfaat maksimal, diperlukan monitoring dan evaluasi yang teratur,“ ungkap Supriyono pada saat membuka acara.

Pada tahun 2023 ini, BBPPMPV BMTI telah memfasilitasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara SMK dengan industri sejumlah 242 perjanjian. Dari sejumlah itu, baru 115 yang sudah melaporkan keterlaksanaan rencana kerja antara SMK dan industri. “Baru 50% yang sudah melapor, berarti ada 127 PKS yang belum terdata keterlaksanaan rencana kerjanya,“ tutur Kusmana, Ketua Tim Kerja Penyelarasan Kerja Sama/Kemitraan BBPPMPV BMTI, “Pada hari ini, diharapkan agar semua industri/SMK melaporkan keterlaksanaan rencana kerja sebagai tindak lanjut adanya PKS,” ujarnya.

Ketua Tim Kerja Penyelarasan Kerja Sama/Kemitraan BBPPMPV BMTI menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan

Novi Zulkarnain, dari Direktorat Mitras DUDI menyampaikan paparannya dan mengatakan bahwa melaksanakan kemitraan itu tidak cukup hanya menandatangani PKS saja tetapi harus ada aktivitasnya. Selain itu, Novi juga menyampaikan konsep tentang pendidikan vokasi. “Pendidikan vokasi, adalah pendidikan yang menyejahterakan siswa dan lulusan. Di dalamnya terkandung 3 nilai yaitu nilai pendidikan, nilai ekonomi, dan nilai sosial,” ungkapnya.

Nilai pendidikan, berarti pendidikan vokasi harus menjadikan lulusannya bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa, dan negara. Nilai ekonomi, pendidikan vokasi harus meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Sedangkan nilai sosial, berarti pendidikan vokasi harus memberi manfaat dari siswa bagi keluarga dan masyarakat. Dengan adanya paradigma pendidikan vokasi ini, maka kebijakan yang dikembangkan adalah pembangunan ekosistem pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan pembangunan ekonomi serta penguatan kapasitas, kapabilitas kemitraan dan penyelarasan pada satuan pendidikan.

Menurut Novi, berdasarkan survei pengukuran kinerja kemitraan satuan pendidikan vokasi dengan DUDI, bentuk kemitraan DUDI dan satuan pendidikan vokasi yang paling potensial untuk dikembangkan adalah program magang, pelatihan, rekrutmen, kunjungan kerja, dan pengembangan SDM. Sementara yang paling tidak diminati adalah pemberian beasiswa. Lebih lanjut disampaikan pula bahwa berdasarkan kualifikasi, DUDI skala usaha menengah memiliki proporsi peluang kerja sama yang paling besar untuk setiap bentuk kerja sama yang dilakukan antara DUDI dengan satuan pendidikan.

Plt. Kepala BBPPMPV BMTI beserta para narasumber, pimpinan industri, dan SMK yang telah melakukan PKS, berkomitmen bersama untuk memajukan pendidikan vokasi

Narasumber dari Direktorat SMK, Meidhi Alkibzi memaparkan tentang Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) dan Skema Pemadanan Dukungan Tahun 2023. Menurutnya, program SMK PK merupakan katalis perwujudan visi pendidikan Indonesia melalui transformasi SMK. “Ada 3 komponen penting dalam transformasi SMK, yaitu kerja sama dan keselarasan dengan dunia kerja, kepemimpinan sekolah, dan keterserapan lulusan,” tuturnya.

Pada tahap transformasi akhir, untuk komponen kerja sama dan keselarasan dengan dunia kerja adalah terwujudnya sekolah yang memiliki kurikulum, sarana prasarana pembelajaran, PKL, teaching factory,  praktisi mengajar, guru magang, lulusan dengan sertifikat, guru dengan sertifikat yang secara menyeluruh dan mendalam selaras dengan dunia industri. Untuk komponen kepemimpinan sekolah, kepala sekolah secara kreatif memiliki kepemimpinan manajerial, wirausaha, dan pembelajaran, serta dapat melakukan pengembangan diri dan orang lain. Serta untuk komponen ketiga, keterserapan lulusan (BMW) lebih besar dari 60%.

Narasumber terakhir, Maria Triwahyuningsih dari PT YPTI menyampaikan materinya tentang berbagi praktik baik kemitraan dengan SMK yaitu sharing implementasi link and match dan super tax deduction.

Peserta kegiatan monev PKS antara SMK dan industri antusias menyimak paparan dari para narasumber

Monitoring dan evaluasi yang efektif memerlukan kolaborasi terbuka antara SMK dan mitra industri. Keterlibatan aktif dari kedua belah pihak dalam proses ini akan memastikan bahwa kerja sama tetap relevan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Kerja sama antara SMK dan industri memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan dan membantu siswa dalam mencapai kesuksesan karir. Dengan monitoring dan evaluasi yang teratur, kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah. Dengan demikian, kita dapat menciptakan pendidikan yang lebih relevan dan berorientasi pada masa depan generasi mendatang.***

(Penulis : Herna, Editor : Wanto).

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
BBPPMPV BMTI Kemendikbudristek

Saluran Informasi dan Pengaduan :
Whatsapp : 08112242326
Telepon : (022) 6652326
Fax : (022) 6654698
Email : bbppmpv.bmti@kemdikbud.go.id
Laman : bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id

Sosial Media Resmi:
Twitter : @bmti_kemdikbud
Facebook/Youtube/Linkedin : BBPPMPV BMTI Kemdikbud
Instagram/Tiktok : @bmti.kemdikbud

Views: 30