Tidak hanya sebagai media praktik peserta pelatihan, pemanfaatan panel surya pun dirasakan oleh BMTI. Penggunaan panel surya mampu menekan biaya listrik BMTI.

“PLTS dapat mengurangi pembayaran listrik di lingkungan BMTI sebesar 30-40%,” tutur Supriyono selaku Kepala BBPPMPV BMTI.

Terdapat beberapa titik panel surya di lingkungan BMTI, yaitu di departemen energi terbarukan, departemen kelistrikan, dan di  asrama BMTI. Sementara yang dimanfaatkan untuk penerangan jalan umum (PJU) berasal dari panel surya di asrama dan departemen energi terbarukan dengan total daya baterai 6.000 watt peak (WP).

Inovasi PLTS ini pun memberikan kebermanfaatan yang besar untuk masyarakat sekitar BMTI. Terdapat beberapa tiang PJU yang berguna untuk aktivitas warga di dua jalan luar BMTI. Dengan begitu masyarakat tidak takut lagi melewati jalan tersebut karena terdapat penerangan sehingga merasa aman. Kedua PJU di dalam dan luar BMTI sama-sama menggunakan sistem off grid.

Dalam pemanfaatan energi surya terdapat dua sistem, yaitu off grid dan on grid. Kedua sistem ini dapat membantu pemanfaatan energi terbarukan, yang berbeda adalah koneksinya dengan jaringan utama PLN.

Off grid adalah pemanfaatan energi surya dengan menggunakan baterai dan tidak terintegrasi dengan jaringan listrik utama. Prosesnya meliputi panel surya energi surya yang ditangkap panel akan disimpan di dalam baterai. Dari situlah energi DC dialirkan ke inventor yang mengubah energi DC menjadi AC. Selanjutnya, energi AC tersebut diteruskan ke distributor sehingga listrik dapat disebarkan untuk kebutuhan listrik.

Sementara itu, jaringan on grid berarti jaringan PLTS terkoneksi dengan jaringan distribusi (konsumen/pelanggan) PLN. Besar kapasitasnya disesuaikan dengan kapasitas beban yang terpasang di PLN. (Zia/Cecep Somantri)