Kemendikbud Selenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2020
Depok, Kemendikbud — Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki tanggung jawab yang besar dalam menciptakan hal ini karena manusia tidak bisa serta-merta berkualitas dengan sendirinya tanpa adanya pendidikan. Untuk itu, Kemendikbud melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian (Pusdiklat) menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XV Tahun 2020 melalui Blended Learning (kombinasi) sebagai upaya menciptakan pemimpin yang strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makariem memberi motivasi kepada para peserta agar pelatihan ini memberi manfaat baik bagi secara pribadi maupun bagi bangsa. “Peran serta Bapak Ibu sebagai pimpinan strategis di lembaga masing-masing akan turut menentukan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” disampaikan Mendikbud dalam sambutannya melalui video conference di Jakarta, pada Selasa (28/7/2020).
Lebih lanjut, Mendikbud menyampaikan bahwa pendidikan di sini dalam arti yang luas, bukan sekadar pendidikan formal berjenjang secara kelembagaan namun juga mencakup apa-apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh aparatur sipil negara (ASN) sebagai pimpinan di lembaga masing-masing.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na`im menekankan pentingnya sinergi antar berbagai pihak untuk membangun kepemimpinan strategis sebagaimana tema PKN tahun ini yaitu membangun kepemimpinan strategis untuk menghasilkan pendidikan berkualitas dan SDM unggul.
“Keberagaman peserta dalam acara ini adalah suatu hal yang positif dan harus dikembangkan menjadi sinergi untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,” terang Ainun.
Lebih lanjut Sesjen Kemendikbud menerangkan bahwa perbaikan internal SDM dilakukan melalui pengelolan dan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien. “Pemanfaatan Teknologi Informasi saat ini dapat digunakan untuk mempercepat akselerasi birokrasi dan layanan kepada masyarakat,” lanjut Ainun.
Untuk mewujudkannya, kata Ainun diperlukan pemimpin strategis yang mampu menterjemahkan nilai-nilai organisasi agar tetap menjunjung sinergi dan akuntabilitas jabatan. “PKN sangat penting untuk diikuti dengan saksama,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI), Adi Suryanto mengatakan kita harus memastikan alumni PKN II dapat merubah organisasi ke arah yang lebih baik. “Harapan kami mereka adalah champion yang bisa merumuskan masalah dengan cepat dan mencari alternatif solusi yang dimungkinkan,” tutur Adi Suryanto.
Ia menjabarkan bahwa dalam PKN, peserta akan membuat proyek perubahan dimana ada tim yang akan membantu supaya proyek perubahan dapat terealisasi. “Perubahan tersebut tidak melulu terkait dengan infrastruktur teknologi informasi,” kata Ari.
Ia menekankan yang harus digarisbawahi adalah para pemimpin perubahan harus bisa mengidentifikasi target sasarannya dan mencermati rencana yang disusun agar dapat mencapai target. “Kuncinya di sini adalah bagaimana kita menyiapkan pemimpin perubahan. Kalau semuanya bisa berbagi, ini menjadi kesempatan berbagi yang luar biasa. Setiap peserta adalah narasumber bagi peserta yang lain. Silakan bertukar ide tentang bagaimana memimpin pada organisasinya masing-masing,” kata Adi untuk memantik semangat para peserta.