Cerdas Berkarakter : Kesabaran dan Ketenangan Mengalahkan Keangkuhan

Minggu lalu saya dan suami menonton film IP Man. Saya memilih film ini karena saya penggemar film action. Kata suami, ini film bagus.  Sebelum film mulai diputar, suami bercerita bahwa ini adalah lanjutan dari IP Man 1, 2, dan 3. Filmnya bagus dan merupakan kisah nyata tentang guru Bruce Lee. Saya hanya mengangguk-angguk mendengar dia bercerita.

Ketika film dimulai, saya hanyut terbawa cerita: mulai dari cara IP Man berlatih kung fu di rumahnya menggunakan “orang-orangan” terbuat dari kayu, lalu mengaplikasikannya dalam berlatih dengan murid/lawan main, pembawaan dirinya yang selalu tenang dan sabar dalam menghadapi lawan, serta gerakan-gerakan kung fu yang sangat lincah dan mantap. Tampaknya semua itu adalah satu kesatuan.

Satu hal yang membuat saya terkesan adalah sikapnya yang selalu tenang dan sabar dalam menghadapi masalah. Walaupun demikian, ada satu saat ketika IP Man suatu kali sempat terpancing kemarahannya ketika menghadapi “kenakalan” anaknya. Mungkin itu suatu hal yang manusiawi.

Satu hal terus menginspirasi saya dari sosok IP Man adalah sikapnya yang selalu tenang dan sabar dalam menghadapi lawan-lawannya. Apakah itu merupakan hasil dari proses berlatihnya setiap hari? Termasuk di dalamnya mempelajari karakter manusia (lawan) yang berbeda-beda. Di sinilah ujiannya: menghadapi karakter manusia yang berbeda-beda dengan tetap tenang dan sabar. Mungkin ini ujian sepanjang hayat.

Tokoh IP Man sebagai Pendidikan Karakter

Banyak hal yang bisa dipelajari dari tokoh IP Man, di antaranya dia berlatih/belajar dengan bersungguh-sungguh, sabar, dan tekun. Semakin berilmu, IP Man semakin tenang dan tidak meremehkan lawan. Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Ini sebagian hikmah yang bisa diambil dari film IP Man 4 : The Finale.

Film merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat menarik karena penonton (pembelajar) dapat secara langsung melihat, mendengarkan, dan menyimak cerita dengan penuh perhatian. Tokoh IP Man dengan karakter yang kuat dapat memperlihatkan harmonisasi antara olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik).

IP Man merupakan tokoh protagonis yang religius. Ia menunjukkan integritas yang tinggi: lurus dalam perkataan dan tindakan serta memberikan solusi dalam menghadapi masalah yang ada di sekitarnya.
Pada akhirnya, film ini menawarkan cerdas berkarakter bagi para penontonnya. (Artikel Pendidikan/Abr)